- Back to Home »
- [Review] Stand By Me : Doraemon
Film 3D Doraemon, Stand by Me Doraemon, yang dapat dibilang cukup sukses dalam penjualannya dan juga sukses membuat orang menangis pada saat menontonnya,,
akhirnya bisa ditonton oleh kami. Sebelum menontonnya, saya pribadi
juga cukup penasaran, apakah film ini dapat membuat saya menangis,
sesuai dengan yang diberitakan di berbagai tempat (tidak lupa juga
menyiapkan tisu tentunya.. ).
Sekilas tentang Stand By Me : Doraemon, film ini dibuat untuk merayakan
80 tahun dari Fujiko F. Fujio (alm.), dan mulai diputar di
bioskop-bioskop di Jepang sejak tanggal 8 Agustus 2014, dan nantinya
juga akan diputar di Indonesia melalui Blitz Megaplex,, jadi jangan lupa ditonton ya.
Pembawaan Cerita Yang Menarik
Film ini dimulai dengan kedatangan Doraemon dan buyut Nobita,
Sewashi, yang berasal dari abad 22, demi mengubah masa depan Nobita yang
dipenuhi dengan masalah, salah satunya adalah pernikahan Nobita
dengan Jaiko (adik Gian). Untuk itu, Sewashi memaksa Doraemon untuk
membantu Nobita, dengan menyetel alat yang mencegah Doraemon kembali ke
masa depan, sebelum memenuhi persyaratannya, yaitu membuat Nobita
bahagia. Akan tetapi, pada saat Nobita telah menjadi bahagia, apabila
Doraemon ingin tinggal di jaman itu, dia tetap akan dipaksa untuk
kembali ke masa depan.
Doraemon akhirnya tinggal di rumah Nobita, dan mulai membantu Nobita
dengan berbagai macam alat-alat dari kantong ajaibnya, sampai akhirnya
Nobita merasa bahagia. Tetapi, setelah Nobita bahagia, apakah Doraemon,
yang telah menemani Nobita setiap harinya, bisa meninggalkan Nobita?
Cerita di film ini sendiri, merupakan bagian-bagian dari cerita versi
manga, yang dikemas ulang dan disesuaikan di beberapa tempat, sehingga
menjadi satu kesatuan yang bisa dipastikan akan membuat para penonton
terharu pada saat menontonnya.
Grafis Yang Memukau dan Musik Yang Bagus
Yang paling membuat saya terharu adalah, keindahan grafis film ini,
yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, kalau akan tiba saatnya
Doraemon menjadi film 3D, apalagi pada saat saya masih kecil, Doraemon
merupakan salah satu komik yang amat saya sukai, sehingga pada saat
menonton film ini, saya kembali teringat kepada saat saya membaca
Doraemon pertama kalinya, akan betapa menyenangkannya apabila bisa
memiliki Doraemon, dan betapa menakjubkannya alat-alat ajaib yang
dimiliki Doraemon.
Ditambah lagi, ekspresi para karakter yang sangat lucu, akan membuat
para penonton tertawa, terutama ekspresi-ekspresi Nobita dan Gian.
Selain itu, yang patut diperhatikan dari film ini juga adalah musik yang
dipakai sebagai pengiringnya, terutama pada adegan yang mengharukan,
yang mungkin bisa membuat orang yang menontonnya tidak dapat menahan
tangis (maaf, saya menangis dari pertengahan sampai akhir film).
Terutama lagu temanya, Himawari no Yakusoku yang dibawakan oleh Motohiro
Hata, menjadi lagu penutup yang bagus untuk film ini. Yang menariknya,
pada saat credit roll, juga ditampilkan adegan-adegan gagal,
mirip seperti film-film Jackie Chan, sehingga sampai akhir para penonton
pun dibuat tertawa karenanya.
Kesimpulan
Film ini menurut saya merupakan salah satu yang wajib ditonton,
terutama bagi kalian semua yang dibesarkan dengan menonton Doraemon,
baik demi nostalgia, ataupun untuk ditonton bersama dengan orang-orang
tersayang ataupun dengan keluarga.
Inti dari film Doraemon kali ini adalah tentang persahabatan antara
Doraemon yang senantiasa menolong Nobita, yang bodoh, lemah, cengeng,
penakut dan tidak memiliki satupun keunggulan, terutama apabila
dibandingkan dengan Dekisugi, tetapi pada akhirnya Nobita yang seperti
itupun mampu berusaha dengan kemampuannya sendiri, untuk meraih
kebahagiaannya.
Nobita mengajarkan pada kita, seperti apapun diri kita, sejelek
apapun diri kita, asalkan ada kemauan dan tekad, semuanya bisa dicapai.
Terutama, pada saat ia tidak ingin membuat Doraemon yang akan pulang ke
masa depan khawatir akan dirinya, ia sampai nekat menantang Gian untuk
berkelahi, meski dari awal ia mengetahui bahwa ia akan sulit menang,
tetapi pada akhirnya ia berhasil membuat Gian menyerah.
Sumber: http://jurnalotaku.com/2014/08/31/review-stand-by-me-doraemon/