- Back to Home »
- Cerpen »
- Godaan Es Campur
Aku di sini menetap. Diam tak berkata.
“Itu mereka!” dengan cepat aku menggoda. Keringatnya mulai bercucuran.
“Hei, Nak! Kemarilah” Aku terus memanggil orang-orang itu di tengah keramaian. Mereka hanya melihatku.
“Hei, kau! Mengapa kau hanya melihatku?” Lagi-lagi orang itu mencuekkan aku. Aku gagal menarik perhatian mereka.
“Ada apa denganku?” Kuperhatikan seluruh tubuhku. Mereka sama sekali
tak tertarik oleh kecantikkan aku. Kecantikan aku seperti berkurang. Aku
mulai bercermin dalam ketetapanku.
“Biasa saja, aku gak jelek-jelek banget kok!” Gumamku.
Aku berdiri di tengah terik matahari. Segala cara telah aku lakukan, dari tersenyum hingga berteriak.
“Hufft,” Mereka tak juga tertarik.
“Ada apa dengan hari ini?” Aku putus asa, termenung dalam penetapanku. Senja pun telah tiba.
“Es campurnya satu ya, Mas”
Aku menatap orang itu. Wah, ada yang minat! Aku pun melompat-lompat
di dalam centongan. Semakin lama, peminatku semakin bertambah. Akhirnya,
tibalah aku di sebuah rumah pembeli.
“Saatnya berbuka puasa!” dan… dan…
“Sruppp,” Aku langsung disedot melalui pipa kecilnya.
Oh, baru aku tahu, ini hari pertama puasa. Pantas saja, aku lama
terjual. Karena es campur dapat membatalkan puasa. Akhirnya, aku punya
ide untuk menggoda mereka sebelum tiba waktunya berbuka.
“Hahaha, akulah setan es campur!”
Hari kedua puasa dan puasa selanjutnya, semakin banyak orang yang
tidak berpuasa. Aku pun telah menjadi saksi mereka. Ada peningkatan. Aku
berhasil menggoda mereka.
“Ayo, Nak! Kemarilah. Rasaku manis sekali loh!”
Sekumpulan bocah mulai berlari ke arahku. Tampaknya mereka baru saja selesai bermain bola.
“Bang, es campurnya dong”
“Lho, adik-adik tidak puasa?”
“Usshh, diam-diam saja ya, Bang”
Mereka pun menyedotku di perjalanan.
“Andi! Kau mau berbohong ya?” Itu salah satu Orangtua dari anak yang lagi asik menikmatiku. Orangtua itu pun menarik telinganya.
“Aduh, sakit Ma. Ampun, aku tak tahan. Karena es campur menggodaku”
- TAMAT -
Cerpen Karangan: Sindi Violinda